Proker Nocturnal

berawal dari pembicaraan Tiar sama Bebenk (kalo gak salah Bebenk) di depan lembisma bulan Januari 2016, "kita ada tawaran dari Djar** kerjasama mendatangkan Raisa.". terus kita adakanlah rapat membentuk kepanitiaan, terpilihlah Waluyo sebagai ketua pelaksana, Rizqa sebagai sekretaris, Ayya sebagai bendahara. kita bikinlah acara Dies Natalis HIMABI dan Raisa sebagai rekor yang akan diraih oleh HIMABI. seiring berjalannya waktu sampai pada bulan Maret, konsep yang dirancang udah matang, proposal tinggal disebarin, taunya ada kabar yang gak menyenangkan dan keadaan ini sepertinya mengharuskan kami untuk menyerah terhadap Raisa. terus kami down gitu lah, sekitar dua mingguan gitu gak ada pergerakan masih mikir-mikir apa solusi terbaiknya dan masih dalam proses move on dari Raisa. setelah dua minggu berlalu, kembali kepada impian awal kami sebelum adanya iming-iming Raisa, dialah Payung Teduh. ya itu tadi,  Dies Natalis Himabi ngundang Payung Teduh. karena waktu terus berjalan hari terus berganti dan kami udah kecebur, kami dikasih pilihan mau berenang apa tenggelam? syukurnya, di HIMABI masih banyak yang bisa berenang jadi bisa bantu yang gak bisa berenang (apa sih?). dan akhirnya di awal bulan April ketemulah judul buat acara ini yaitu "NOCTURNAL", filosofinya diambil dari para pemikir (juga penggerak hehe) acara ini yang aktif di malam hari tidur di siang hari.
gak kerasaaaa banget udah H-28 acara, gilaaa kurang dari sebulan, konsep yang baru udah matang, tapi kami belum juga ada pergerakan. nggak tau harus ngapain, nggak tau mana yang harus didahulukan, bingung, dan di sini kami bergerak sendiri ngejalanin acara ini. untuk pertama kalinya. masih polos, super bego, bodoh banget, gak ngerti apa-apa. akhirnya kami gila. kami gila. gila. asli. gila!! kami baru bisa mulai promosi acara pas dua minggu sebelum hari H diibarengi perubahan-perubahan karena kendala tertentu. belum lagi masalah-masalah berdatangan gak ada putus-putusnya. bikin kami tambah gila.

kelancaran pelaksanaan acara ini salah satunya dibantu oleh sekretariat kami di kampus yaitu klinik kewirausahaan yang punya fasilitas memadai dan bisa membayar dahaga kami yang kadang hampir habis. dan karena jam malam di fisip udah berlaku maka gak ada istilah bermalam di kampus, beruntungnya kami punya sekretariat pelarian yaitu gubuk presiden a.k.a rumah Tiar yang hanya dihuni oleh Tiar seorang. tempat itulah yang jadi saksi kegilaan kami, karena di kampus panitia dilarang keras menampakkan kegilaannya atau wajah lelahnya di depan makhluk dari prodi lain hahahahahahaha.. dinding kamar tiar yang awalnya bersih jadi penuh sama coretan-coretan yang berisi keluhan apakah acara ini bakal berhasil dan sukses? dari awalnya Raisa berganti ke Payung Teduh, dari awalnya di Gedung Susu terus GOR terus Gedung Susu lagi, dari awalnya tiga rangkaian acara akhirnya cuma dua, dari yang awalnya mikir sambil nongkrong di kafe sampai akhirnya ke gubuk presiden. melelahkan. pokoknya kemaren sepanjang bulan April itu kami gila-gilaan. waktu dan tenaga 100% buat acara ini. dua minggu sebelum hari H itu kami gak pake tidur (kalo aku udah izin pulang duluan), terus pulang pagi, mandi, berangkat kuliah, habis kuliah tidur di klinik, sore jualan tiket sampai malam. terus masalah baru datang lagi, gak tidur lagi, pulang pagi lagi, ke kampus tapi gak kuliah, malah ke klinik, tidur. dan yang gak bagusnya adalah kami masih suka ngungkit-ngungkit "kenapa sih gak Payung Teduh dari awal?"

rapat apa nyemil?
hari pertama jualan depan gerbang univ.



















open ticket box
ujung-ujungnya nongkrong
udah kayak cabe
Waluyo di bawah tekanan hahahahaha
markas Nocturnal
H-2
dua orang yang paling "gila"
briefing H-1
H-1
 bersambung...

Comments

Popular Posts