Jadi Awalnya Tuh Gini (Part 1)

rapat dies natalis himabi, kalo gak salah bulan maret atau april, tahun 2015.
"gimana wal menurut kam?"
"oh iya bagus aja itu, ka indra."
pas rapat itu aku lagi asik mainin hp kan, setelah denger suara itu aku langsung mengalihkan pandangan aku ke arah bocah yang ketika dia melafalkan huruf B, G, J, D di kalimat "oh iya bagus aja itu ka indra" penuh penekanan, alias medok. jawa banget. itu lah pertama kalinya aku liat dia, kemudian mengenali, "oh.. ini yang namanya waluyo mukti?", karena aku ingat beberapa bulan yang lalu sebelum akhirnya aku tau dia orangnya, dengan nama yang lumayan asing untuk remaja seusia kita, masuk ke friend request di bbm aku. dan setelah aku accept dia ngechat dan memperkenalkan diri,
"kak, perkenalkan namaku waluyo, bisnis angkatan 2014."
"dapat pin bbm aku dari siapa?" aku tanya begitu karena bbm aku itu gak terbuka untuk umum, cuma temen sekampus, temen satu sekolah dulu, temen-temen dekatku, sama keluarga. gak tau juga kenapa waktu itu aku accept pas dia nge-invite,
"dari ka izay, kak"
besoknya pas di kampus aku tanya ke izay, terus kata izay "iya, inya calang ssd, riz."
terus dia masih ngechat kan, seperti biasa, aku dicap sebagai rizqa yang balas chat orang itu lama. padahal gak bermaksud membuat kesan yang kurang bagus kayak gitu, tapi emang akunya yang begitu.. berlanjutlah chat kami sampai sekitar satu minggu, tapi satu hari cuma sekali dua kali tiga kali aku balas, dan dia kebanyakan nanya, dari yang umum terus ke khusus.
"kak, aku senang dengan chat kita nih, jadi berhari-hari dan kada terputus-putus."
anjir anak ini.
"pernah pacaran berapa kali, kak?"
"pacaran paling lama berapa tahun, kak?"
"oh tiga tahunan, ulun jua paling lama segitu, kak, tiga tahunan."
"kenapa putus, kak?"
untuk pertanyaan "kenapa putus?" gak aku jawab, karena itu sudah masuk ke masalah pribadi aku, dan menurutku aku gak perlu memberitahu soal itu ke orang yang kuanggap belum berteman akrab sama aku.
setelah itu, dia gak ngechat lagi, dan aku juga belum tau yang mana sih orangnya, liat dia di kampus juga belum pernah. tapi aku waktu itu gak terlalu mikirin juga sih, aku tetap menjalani hidup seperti biasanya..
sampai pada saat pertama aku menghadiri rapat diesna himabi, karena aku baru aja direkrut sama senior (waktu itu aku belum masuk ke keanggotaan himabi), jadi di situlah tadi aku pertama tau itu waluyo.
kemudian berjalanlah rangkaian acara yang pertama di diesna himabi, yaitu kafe kampus. pas aku berdiri di deket photobooth dan panitia angkatan 2014 lagi rame foto-foto, eh ada yang ngajak foto bareng, ternyata bocah ini, dia yang bernama waluyo ngajak aku foto bareng, terus dia salting, dia diledekin temen-temennya, dia belum berewokan kayak sekarang, mukanya polos sekali, dia terlihat lugu, dia gak punya titik pesona sama sekali di mataku waktu itu, dia hanya adek tingkatku yang katanya mengidolakan rizqa sejak pertama dia liat di seminar nasional administrasi bisnis september 2014 hahahahaha..
terus acara selanjutnya adalah JK Fest tahun 2015, di bulan mei, sebagai acara puncak dari diesna himabi. aku lupaaaaa kenapa di situ aku tiba-tiba sudah akrab sama dia. yang aku ingat sih dia ngechat aku yang setelah kafe kampus itu cuma sekedar ngirim foto kami berdua, terus dia bilang "kak, kalo di kampungku lakian sama binian foto berdua itu disambat pacaran.", aku ketawa aja sih.
seingat aku pas jkfest itu dia jadi koorlap, aku di parkiran jaga parkir. emang aku sih yang pengen jaga parkir karena pengen santai, berdasarkan pengalaman waktu tiga kali kafe kampus aku jadi tukang parkir. taunya di luar ekspektasi aku, orang yang hadir itu membludak dan aku sama grace sama amora kewalahan. jadi dia suka ke parkiran untuk cek gimana keadaan kami di parkiran. pas sampai jam 11 hari udah mulai terik, dan kendaraan yang berdatangan semakin banyak, dia jadi lumayan lama bantuin kami di parkiran, terus keluar kalimat dari dia "kak sedar jangan bepanas, benaung gin, kena behirang." dengan ekspresi setengah panik. aku gak tau itu omong kosong atau apa, yang aku liat dia ngomong itu pake muka dan nada yang serius gitu. terus pas panitia lagi pada makan siang, parkiran udah diambil alih sama preman sana, dan panitia lain pada lagi makan, jadi aku gantiin panitia di bagian registrasi karena pas jam siang itu pun masih banyak yang berdatangan. terus dia datang lagi menghampiri, "kak kada usah makan dulu lah, lawan ulun aja di sini ehehe.", aku langsung menatap dengan tatapan heran like "apa sih, yo? kenapa wani banar?" hahahaha.. pokoknya jkfest adalah awal dari keakraban kami.
akibat dari kesuksesan acara jkfest tahun 2015, kami berhasil mengumpulkan pundi-pundi rupiah yang bukan main untuk sebuah event standart semacam jkfest ini, kami mengalokasikannya sedikit untuk pergi jalan-jalan sebentar, ke pantai, pantai angsana, yang pernah aku posting di blog ini. dan dia ikut. di situ juga kita jadi semakin akrab.
terus aku dua kali kan jadi panitia yudisium, nah, aku jadi ketemu dia lagi (karena aku jarang banget ketemu dia atau liat dia di kampus), dia sebagai paduan suara. tapi dia kok malu-malu gitu sih, padahal aku pengennya setiap ketemu itu paling nggak nyapa atau basa-basi dikit (walaupun aku orangnya gak suka basa-basi atau dibasa-basi'in). soalnya dia di chat lancar gitu ngomongnya, aku tipe orang yang gak suka kalo di chat lancar terus pas ketemu diem-dieman.
sampai akhirnya aku ulang tahun ke 20 kemaren pas tahun 2015. dia ngechat aku di line setelah sekian waktu dia gak pernah ngechat lagi. dia jadi orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahun ke aku waktu itu. terus katanya mau ngasih kado. pada saat itu karena aku ngerasa udah akrab sama dia aku jadi welcome. terus kami jadi chatting-chatting-chatting.. dia bilang dia suka stalking blog aku sama ask.fm aku, untuk sekedar ingin tahu lebih banyak tentang rizqa. terus aku ngerasa dia asik juga ya ternyata. anehnya aku kok kayak gak terima waktu itu kenapa aku bisa ngerasa asik chatting-an sama dia. dia suka cerita-cerita sama sharing gitu, terus suka minta saran dan masukan juga, dia bilang aku adalah pemberi saran yang baik buat dia, dan aku gak pernah merasa apa yang dia lakukan itu adalah modus untuk deketin aku, aku rasa itu emang kebutuhan dia untuk bisa lebih kenal aku lagi. dari situ juga aku bisa lebih tau gimana sih waluyo ini orangnya, oh ternyata begini, orangnya baik, baik banget, cowok baik-baik lah.
terus pas ketemu di kampus aku biasa sok asik gitu kan, di hari aku ulang tahun itu terjadi insiden kebakaran lembisma yang sempat ditangani. terus pada ngumpul lah untuk bersih-bersih, nah aku ngajak dia bercanda "yo, kam kada meucapi aku kah?! aku ulang tahun nah!", terus dia kayak malu-malu salah tingkah gitu hahahaha "maka sudah malam tadi aku ucapi." eww..
sekitar pertengahan oktober ada acara malam keakraban sama mahasiswa baru bisnis gitu kan. aku liat dia banyak ambil bagian penting di acara itu, terus dia jadi koorlap lagi, otomatis dia jadi sering mondar-mandir untuk menstabilkan keberlangsungan acara. entah kenapa mata aku selalu tertuju ke dia. di kepala aku kayak bertanya-tanya "apa lagi yang mau dia kerjain? gak bisa diem ya?". dan lagi dia ngajak foto bareng, sambil malu-malu, anehnya kok aku jadi ikut malu-malu juga padahal aku orangnya suka gak tau malu dan seenaknya kalo diajak foto-foto kayak gitu.
pulang dari makrab itu aku nginep di kost olga sama grace sama maria, terus dia ngechat tuh,
"........... dah aku handak madahi itu aja tadi, tapi aku supan behadapan." (pada saat itu dia udah berani pake aku-ikam, dan gak manggil aku kak sedar tapi "rizqa")
terus chat masuk dia keliat sama grace, dan dia langsung memberikan tatapan "hmmm.. asal tahu ja riz ai.. ini kah.. hmmm.." dengan ekspresi khasnya yang ter-ibab.
karena aku anti baper, maka aku sangat menghindari terjadinya kebaperan itu hahaha, nah di sini aku takutnya dia yang baper, jadi dari dulu itu aku tekankan ke dia, 
"kita yang santai aja lah yo bekawanannya dan jangan sampai punya perasaan lebih yaa."
"iya, riz, ini aku jua lagi berusaha supaya rasa sukaku nih kada bertambah."
sampai pada hari dia ke rumahku nganter kado ulang tahun itu. ya aku kaget lah! ternyata dia beneran nganter ke rumahku dan ngasih hadiah ulang tahun sekalipun udah telat. aku kira soal ngasih kado itu cuma bercanda. dan ini belum pernah aku ceritain ke siapa-siapa, cuma aku sama dia yang tau, atas permintaan dia juga untuk jangan kasih tau siapa-siapa karna dia malu kalo sampai ada orang yang tau.
aku pernah nulis kan di blog ini yang judulnya "ignored", ketahuilah, itu buat dia hahahahahaha. perasaan yang saat itu seribu kali aku tolak tapi kenyataannya emang aku ada ketertarikan sama dia. yang bikin aku gak terima saat itu mungkin karena aku merasa dari segi fisik dia di luar dari kriteria aku, yang mendambakan sosok prince charming, juga laki-laki yang usianya lebih tua dari aku (maaf, yo, hahahahaha). tapi kenyataanya aku gak berpatok sama kriteria itu, sekalipun ketemu yang udah mendekati 'prince charming' tapi hati aku menolak aku juga gak bisa melanjutkan hubungan yang aku dambakan itu kan?
aku kesel aja waktu itu, kita udah berteman dan udah pernah akrab, tapi kenapa setelah semakin akrab dia malah jaga jarak. dia seperti gak menunjukkan bahwa aku sama dia itu adalah dua manusia yang berteman akrab dan sudah banyak berbagi cerita sekalipun cuma lewat chat. dia terkesan menghindar, dia udah gak ngechat lagi, dan kami gak teguran, sekalipun itu rapat per-divisi (karena kita satu divisi di himabi, divisi humas), kami cuma curi-curi pandang. sampai akhirnya ada lagi event kafe kampus himabi yang "hey, december", seperti biasa dia gak bisa diem, dan aku semakin gak bisa mengalihkan pandangan aku ke dia, pandangan kesal kenapa dia sedingin ini.
kalo udah pake kesel gini artinya apa??!
artinya aku baper!!! sialan.....
nah di kafe kampus desember itu aku juga yang tegur dia duluan, karena pada saat itu kebetulan aku gak ada kerjaan selama pas persiapan untuk acara malamnya, jadi aku mencoba bantu dia sedikit, cuma lewat omongan sih, kalo gak salah waktu itu dia mau bikin tiang buat photobooth. terus selama acara kami sempat beberapa kali bercanda, salah satunya karena aku memakai barang pemberian dia, dan aku dengan senangnya pamer ke dia aku pakai barang yang dia kasih. aku juga suka diam-diam merhatiin dia kalo lagi benerin lampu atau benerin listrik atau benerin terminal yang bermasalah karena pada saat itu acara kami ditimpa hujan. akhirnya aku menemukan titik pesonanya dia di mana, yaitu saat dia berkonsentrasi dan fokus benerin terminal yang korslet sama lampu yang rusak.
ya gitu lah cerita awalnya.
aku senang dengan keberadaan dia di kehidupan kampusku.


bersambung...

Comments

Popular Posts