Seleksi Nasional MSFC (Part I)

May 29, 2020

Seleksi Nasional MSFC (Part I)

kemaren udah cerita tentang seleksi tingkat area dan tingkat kanwil, sekarang tentang seleksi nasional dari kantor pusat, di Jakarta. pertama, aku mau kenalin dulu perwakilan dari Regional 7 Kalimantan, untuk CS-nya adalah aku, untuk teller ada mas Taufiq dari Pontianak, untuk security pak Hartadi dari Balikpapan.

awalnya seleksi ini akan dilaksanakan Desember 2019, dikarenakan manajemen mau fokus sama pencapaian akhir tahun, seleksi nasionalnya diundur ke awal tahun 2020, tepatnya dari tanggal 7 - 11 Januari 2020.

sebelum kami diberangkatkan, peserta Kalimantan yang bakal dikirim dikumpulin dulu di region, yang berlokasi di gedung kantor aku sendiri, ceritanya dikarantina gitu. jadi mas Taufiq dan pak Hartadi didatangkan ke Banjarmasin dari tanggal 3 Januari tepatnya hari Jum'at, untuk hari Sabtu dan Minggu full seharian kita belajar bareng, dikasih materi dan arahan-arahan dari regional manager (yang kemaren jadi juri di kanwil). dikuliahin sama beliau, dan beliau-beliau tersebut benar-benar keren.

jadi aku mau cerita dulu, pas hari-hari menjelang berangkat ke Jakarta aku sempat stress, karena mungkin waktu itu aku merasa ada tanggungjawab yang sangat besar. aku terharu juga karena dari geng kantor dan area Banjarmasin, juga region, mereka kasih support yang luar biasa. meskipun mereka bilang "udah dibawa santai aja, yang penting kamu berangkat bisa jalan-jalan.". yang paling bikin aku tertekan pada waktu itu, ada dua hal yang harus disiapin peserta per-region, yaitu yel-yel untuk acara welcoming dinner sebagai perkenalan, dan performance di malam penganugerahan. kenapa tertekan? karena aku gak percaya diri, aku sangat anti tampil di depan umum. semua yang pegang ide dan konsep adalah geng kantor, aku mah enak tinggal numbuhin rasa percaya diri. perlu kalian ketahui, untuk hal-hal yang berbau entertain, kehebohan, kekreatifan, teman-teman KC Banjarmasin memeluk skill dan prestasi itu. jadi balik lagi, aku yang harus PD untuk tampil. bayangin... kami latihan buat dua penampilan itu cuma satu malam, besoknya udah berangkat, manusia lemah sepertiku sulit membendung air mata keresahan hahahaha.

untuk yel-yel kami nyanyi-nyanyi sama tepok-tepok aja dan sedikit ada gerakan, ngambil nadanya di lagu doraemon sama hip-hip hura. ancaman dari temen-temen kantor dan para alumni yang berjuang di tahun sebelumnya, masing-masing region ini pasti pada adu kehebohan, jadi gak boleh sepi ntar garing. iya juga sih. ya udah untuk yel-yel pokoknya aku berserah dan akan selepas-lepasnya. nah kalo untuk perform di malam penganugerahan itu kami bakal tampil kabaret, drama lipsync gitu, udah dikasih tema sama panitia "Service Create Sales". menurut aku ide cerita yang udah dikonsep sama rekan-rekan yang saya hormati ini dapet banget untuk temanya. ceritanya aku adalah pegawai BSM sebagai customer service, di hari Minggu nongkrong di teras rumah sambil gitaran gitu (asek) tapi lagi ngegalauin target kerjaan yang belum tercapai. pas lagi galau dan merenung tiba-tiba ditelpon pak Wisnu (kepala kanwil), dimintain pipeline buat dikasih ke beliau besok harinya yaitu di hari Senin. nah pas pak Wisnu lagi telepon ini ditampilin di videotron panggung. nanti deh aku ceritain detailnya. intinya latihannya cuma satu hari, eh bukan deng, satu malam! cuma malam itu doang... besoknya berangkat pagi banget.

***

sampailah di hari keberangkatan, kalo gak salah pesawat jam 9.25. setelah sekian lama gak naik pesawat, aku super tegang sampai mual, memanjatkan doa memohon keselamatan sebanyak-banyaknya. selama di perjalanan aku juga mencoba buat bangun keakraban sama dua peserta lainnya karena kita dari tiga area berbeda. sampai di jakarta jam 11, akhirnya aku menginjakkan kaki di kota yang bukan bagian dari Kalimantan Selatan, bahagiaku sebatas itu doang, akhirnyaaa aku keluar dari Kalimantan Selatan!
jam 12 check in hotel, di hotel ini lah selama empat hari ke depan kami akan menjalani berbagai rangkaian kegiatan. hotel berbintang 4,6 yaitu Doubletree by Hilton di seberang stasiun kereta Cikini, yang kata para panitia kami para peserta harus bersyukur karena kepala cabang kami aja belum pernah nginep di sini, katanya, sa ae.

setibanya di hotel, waktu di lobby kami gak sengaja ketemu sama panitia, kayaknya mereka juga baru dateng. ada satu pesan dari orang kantor tentang panitia, peserta benar-benar wajib memberikan kesan pertama yang baik, karena dari situ kita udah dinilai, penilaian sudah mulai berjalan sejak pandangan pertama sama para panitia. keinget pernyataan itu bikin aku canggung, mana taunya kita satu lift, canggung nan lucu.

kamarku di lantai 9, mas taufik di lantai 6, pak hartadi di lantai 7. pengalaman yang beda sama waktu aku BSP/pelatihan di mana semua peserta kamarnya di lantai yang sama jadi lebih memudahkan untuk bisa akrab (masih sedih dan kesel banget keinget sama postingan di blog ini yang ceritain pengalaman dan momen waktu aku BSP gak sengaja kehapus!), ah...

waktu aku masuk ke kamar, aku masih sendirian, kali ini siapa ya teman sekamarku? dari cabang mana? CS apa teller? aku benar-benar penasaran. acara pertama dimulai nanti malam jam 7 yaitu welcoming dinner. dari jam 12 siang aku punya banyak banget waktu luang buat santai dan menenangkan diri dari kegugupan. aku sempet jalan-jalan dulu cuma keliling hotel sambil ngehafal yel-yel sama dialog buat tampil kabaret (padahal tampilnya masih lama), menikmati pemandangan kolam renang, pengen banget nyebur tapi nanti orang pada heboh. setelah dirasa cukup aku balik ke kamar dan pengen tidur-tiduran, ganti pake daster, menenggelamkan kepalaku ke bantal hotel yang empuk itu. indah ya jadi orang kaya, hidup dalam kemewahan, tapi sepi juga kalo sendirian gini. sampai pada akhirnya ada yang ngebisikin di kuping kananku, bersayap sayap dan berpakaian putih "rizqa, tolong segera siapkan pakaianmu, setrika, gantung di lemari, siapkan untuk acara malam ini, agar tidak ada kata terburu-buru. tolong untuk saat ini saja jauhkan diri dari kepanikan last minute, tolong untuk kali ini saja jangan terlalu santai dan jangan terlalu menyayangi sifat malas itu.", kalimat ini sangat mengganggu, akhirnya aku bangkit dan ambil setrikaan beserta mejanya yang udah disediain sama hotel, sembari memanaskan setrikaan, aku buka koperku, dan mulai aku susun pake hanger dresscode-dresscode yang bakal dipakai di sepanjang kegiatan sampai pulang nanti, aku setrika semuanya, atasan, bawahan, kerudung, baju seragam. sampai akhirnya jam empat sore, setrikaan kelar, lemari sudah terisi pakaian-pakaian siap pakai, sangat melegakan, selanjutnya aku memutuskan untuk mandi. selesai mandi, aku baru sadar teman sekamarku kok masih belum muncul ke permukaan? sedangkan peserta lain udah pada rame laporan di grup kalo mereka udah di kamar masing-masing dan udah ada yang ngajak ngumpul ketemu untuk kenalan.

gak lama setelah aku kepikiran sama temen sekamarku yang belum datang, eh ada yang minta bukain pintu, dia lah mbak Darin, teller dari KCP Jakarta Kelapa Gading, perwakilan Region 3 Jakarta. pantes dia datangnya sore, orang sini juga, mungkin nggak deket-deket banget sih tapi satu kota, tau ah, aku juga gak ngerti Jakarta. alhamdulillah, aku kembali dianugerahi temen satu kamar yang menyenangkan dan tidak menyulitkan, tidak menunjukkan bahwa dia sedang berkompetisi dan berambisi menang, menyenangkan kayak lagi liburan sambil belajar bareng biar bisa jadi karyawan terbaik. benar-benar melegakan.
nah.. ada sedikit hal yang menyulitkan, sangat sepele. aku diperingatkan untuk jangan memakai tampilan makeup dengan lipstik yang di-ombre, ini benar-benar tantangan, karena aku merasa mukaku bakal keliatan lebih tua dan kurang fresh kalo cuma pake satu warna lipstik, sangat bukan Rizqa jika tidak tampil dengan gaya lipstik di-ombre. dan aku juga diwajibkan pake kacamata standart, bukan kacamata bulat yang sehari-hari aku pake. itu pun biasanya aku pake di luar jam kantor juga karena aku lebih memilih untuk gak pake kacamata pas lagi pelayanan. masalahnya di ajang ini kalo aku gak pake kacamata maka aku terancam o'on karena penglihatanku buram, beda pas aku lagi pelayanan di kantor, nasabah itu satu meter dari pandanganku jadi masih nampak-nampak aja. yah... kurang lebih gitu lah peraturannya, menggunakan professional look karena kita di sini adalah banker lebih khususnya frontliner pilihan yang akan dicontoh oleh frontliner lainnya. baiklah, aku harus bangga.
di grup MSFC panitia udah ngumumin jam 5 kami udah harus ngumpul di lobby karena akan diajak ke tempat di mana acara welcoming dinner diadain, aku kirain acaranya di hotel, taunya di luar. aku antusias, karena aku bakal ngeliat gimana Jakarta di jam lima sore, jam pulang kerja di hari senin, tolong dimaklumin ya aku gadis daerah yang jarang bepergian ke luar kota jadi agak norak tapi dipastikan tetap cool, insya Allah gak ada yang sadar kalo aku norak.
pas ngumpul di lobby sebenarnya itu lah awal banget tatap muka sama peserta lain, saling memperkenalkan diri sebagai apa dan perwakilan dari mana. lagi-lagi si bersayap putih berbisik di kuping kanan "jangan lupa di sekitarmu ada panitia yang mengawasi, bagaimana cara kita bersikap, bagaimana kita berinteraksi, bagaimana kita membawa diri.".

waduh.. kayaknya ceritanya bakal panjang nih.

pokoknya malam itu jadi malam yang membahagiakan sekali buat aku, mereka semua pada nyenengin dan kita mudah akrab, gak ada yang jaim semuanya membaur.

***

memasuki hari kedua, sebelum kompetisi benar-benar dimulai, kami ada kegiatan morning exercise, seneng banget dari panitia dikasih hoodie seragaman gitu sama kerudungnya juga. jadi kegiatannya berupa olahraga bela diri namanya bodycombat, gerakannya merupakan kombinasi antara muay thai, karate, taekwondo, boxing, dan capoeira. itulah pertama kali aku tau ada olahraga bela diri namanya bodycombat. selesai dari morning exercise kita breakfast, dan aku sangat menikmati beragam hidangan yang disajikan, mata dan perut ndeso-ku ini benar-benar dimanjakan.

selesai dari breakfast kami dikasih waktu satu jam balik ke kamar masing-masing, aku langsung mandi karena keringat udah kering di badan. untuk rangkaian acara hari ini kami pake seragam warna kuning hijau yang kayak pohon pisang tapi aku suka. kami diminta udah ada di ruangan jam 8.00, salah satu ruangan yang ada di hotel kayak ballroom kecil gitu. ternyata untuk rangkaian kompetisinya bukan sepenuhnya panitia yang jalanin, tapi dibantu sama vendor. vendornya sangat-sangat menyenangkan, keren, mereka suguhi setiap detiknya dengan energi positif dan keceriaan, sehingga kami yang berada di dalam ruangan ini gak ngerasa kayak lagi lomba, serius, mereka nyenengin semua, aku gak expect akan menjadi Rizqa yang seceria dan sesemangat ini.

jadi selama tiga hari ke depan akan ada sembilan assignment. ada papan tulis yang merupakan tabel penilaian dan di sana akan dipampang nilai secara terang-terangan, setiap selesai satu assignment mereka akan mengisi nilai masing-masing individu dan kami bisa melihatnya secara jelas. tentunya setiap individu dari masing-masing region gak bakal kepisah karena satu team, jadi peran tiap individu itu benar-benar penting karena bisa mempengaruhi nilai orang yang berada satu tim dengan kita.

mari kita mulai cerita tentang kompetisi yang dijalani.

assignment pertama adalah masing-masing satu-persatu memperkenalkan diri di depan juri, di sini dinilai gesture, intonasi, sorot mata, ahhhh aku gak mau mikir dulu kalo ini bakal sulit cuma karena aku kenal diriku sebagai Rizqa pemilik ekspresi datar, di dalam hati aku bertekad aku harus ngasih yang terbaik, mengeluarkan ekspresi ramah riang ini hanyalah salah satunya.

latihan perkenalan, apakah aku terilhat seperti sedang latihan?

jadi di hari pertama ini selain assignment yang dilalui, ada pemapran materi yang berupa talkshow dan sifatnya kejutan, kejutan yang kita dapat adalah di bintang tamu talkshow-nya, mbak Nycta Gina, aku kenalnya Jeng Kelin. ketawamu bagus, mbak, dan menular, aku suka.

dan yang paling bikin aku seneng di hari pertama ini adalah... kita diajak jalan-jalan liat-liat ke kantor pusat, karena pak T.E.B.S. yaitu direktur utama Mandiri Syariah dan beberapa direksi katanya mau kenalan, aku excited banget-banget-banget-banget, aku excited karena menurutku gak semua pegawai BSM di seluruh Indonesia berkesempatan untuk ketemu direksi yang ekslusif seperti ini, dan aku bisa mendapatkan kesempatan itu. sesampainya di kantor pusat, aku benar-benar sumringah, ngeliat pegawai-pegawainya "wih... keren...", seandainya ada kesempatan diminta jadi bagian dari kantor pusat kayaknya aku akan sangat berkenan hahahaha. jadi di sana kami kunjungan ke digital branchnya dulu, terus kayak di kumpulin di suatu ruangan meeting gitu buat ketemu sama direksinya, baru keliling-keliling. udah kayak study tour aja.

ini foto di digital branch

nah ini foto sama pak TEBS

kami ke kantor pusat itu sekitar jam empat sore karena aku ingat digital branch-nya udah tutup pelayanan, jadi kami keluar dari sana itu magrib tepi temen-temen sholat dulu, kebetulan aku lagi berhalangan jadi gak bisa ikut sholat di mesjidnya kantor pusat. kami sampai di hotel malam, dan rasanya capek banget setelah seharian padat beraktivitas, megang hape bisanya cuma pas di jalan aja itu pun bikin pusing.
setelah makan malam, di rundown itu sebenarnya kita masih ada kegiatan, yaitu group competition, dan seharusnya kami dari masing-masing region ganti kostum jadi pake baju tactical region berdasarkan region masing-masing, tapi karena sudah terlanjur larut jadi di-skip dan diganti besok pagi, karena juga lagi banyak dikasih tugas sama vendor (gak banyak sih cuma dua tapi cukup berat). jadi tugas yang pertama itu per-region, para peserta diminta bikin video sesuai tema yang sudah ditentukan, kalo aku sebagai CS diminta untuk mengenalkan produk tabungan mabrur (tabungan haji), dan ini bukan crosselling, sekedar ngenalin aja, kepada orang yang sebelumnya belum mengetahui tentang produk tersebut. jadi yang akan dinilai adalah bagaimana cara kita memahamkan orang lain tentang apa yang kita jelaskan, sehingga orang tersebut tertarik, sehingga orang tersebut sadar bahwa kita sedang menawarkan bukan sekedar menjelaskan. dan tugas ini harus diupload di link yang sudah disedian vendor maksimal besoknya jam 10 pagi.
tugas kedua adalah tugas kelompok, region kami gabung sama region Makassar/Indonesia Timur. jadi masing-masing kelompok itu dikasih tema yang beda-beda. ceritanya ada nasabah yang datang ke bank, minta solusi, dan tugas kita adalah memberi solusi terbaik sebagai financial planner. tugas ini akan dipresentasikan besok paginya.

tugas pertama yang aku maksud

tugas kedua

jadi setelah dikasih tugas itu aku udah ngatur strategi sama mas Taufik sama pak Hartadi, kami langsung bikin aja videonya soalnya gak ada waktu lagi buat leyeh-leyeh, dan pas banget temen sekelompok dari regional Makassar ngikutin untuk bikin video dulu juga, setelah kelar bikin video baru ngerjain tugas kelompok tadi. jadi kami bikin videonya itu di pojok lorong kamar hotel, alhamdulillah aku cuma satu kali take, yang lama itu di bagian pak Hartadi karena beliau orangnya pemalu sama cepat banget salah tingkahnya. nah selang kami lagi bikin video, ada suatu kejadian yang belum pernah aku temui sebelumnya, yaitu proses om-om memasukkan ani-aninya ke dalam kamar karena kita take videonya tepat di depan kamar beliau. sebenarnya aku gak mau suudzon juga, tapi ini terlalu nampak, kami sangat yakin itu bukan istrinya, bukan anak perempuannya, tapi seorang ani-ani. kemudian dilanjutkan dengan istighfar karena jika kami salah maka kami berdosa telah memfitnah, astagfirullah..
kelompok kami kelar dari bikin video itu sekitar jam 10 lewat, lumayan lama karena sebelum take sempat ngegibah di kamarnya mas Taufiq, ternyata pergibahan ini semakin mempererat chemistry kami bertiga. dan ternyata teman satu kelompok kami dari region Makassar belum kelar bikin video alhamdulillah kami bisa santai dulu di lobby hotel, karena rencananya ngerjain tugas kelompoknya di lobby. selang menunggu temen dari region Makassar selesai take video, aku sambil nelpon-nelpon ka Diah, menceritakan apa saja yang terjadi hari ini, ke-excited-anku, dan cerita tentang aku yang naksir salah satu panitia, hanya karena beliau sangat cool tapi juga sangat baik dan ramah, ditambah suaranya pas ngomong bagus banget, ngademin. aku udah tau sama beliau sejak beliau dinas ke Banjarmasin dan nge-roleplay aku dalam rangka penilaian kualitas pelayanan, di luar dari kompetisi ini ya, khusus untuk penilaian pelayanan di setiap kantor cabang. tenang, guys, aku membiarkan diriku naksir seseorang ketika aku merasa gak ada peluang untuk mengembangkan perasaan ini. alias beliau udah beristri dan punya anak TK.
kami selesai ngerjain tugas kelompok itu akhirnya di jam 12 malam, gereget banget gak sih? udah seharian berkompetisi dan berkegiatan, malamnya ada tugas, paginya harus presentasi. dan kebodohanku di malam itu adalah aku mengotori kerudungku dengan spidol karena terlalu keras berpikir. males ngedeskripsiin, aku pap aja ya.

***

memasuki hari ketiga, hari ini adalah hari yang isinya bener-bener kompetisi, menegangkan tapi menyenangkan. kegiatan pertama yang kami lakukan adalah sholat subuh berjamaah, dan aku masih dalam keadaan gak bisa sholat, padahal lagi pengen banget banyak berdoa dalam sujud hahahaha. setelah itu lanjut mandi dan siap-siap, dandan-sedandan-dandannya. lanjut breakfast, dan harus sudah ada di ruangan jam 8.00.

temanya hari ini adalah exam, individu dan group. pokoknya aku sangat excited untuk cerita hari ini, karena super seru.
kompetisi pertama adalah kami presentasi dari hasil tugas kelompok yang udah kami kerjain sampai jam 12 malam itu. intinya kami berperan sebagai financial planner dalam keadaan gak tau bentuk si nasabah ini, apakah dia wiraswasta, apakah dia pegawai swasta, apakah dia PNS, apakah dia pensiunan, jadi yang bisa dilakukan hanya dengan berasumsi dengan clue yang ada sebelum memberi solusi yang paling cocok. dan yang paling masuk akal menurut kami nasabah tersebut merupakan PNS di bawah kementrian yang gajinya tidak melalui bank daerah.

setelah presentasi, assignment selanjutnya adalah bikin superhero perkelompok, di sini aku mengajukan diri untuk yang bertugas menggambar superhero-nya. jadi di superhero itu setiap komponen/atribut yang dia pakai di badannya harus memiliki makna, yang berkaitan dengan service, kemudian dipresentasikan. superhero ini berkaitan dengan peran kita sebagai frontliner. dan di sini kami satu kelompok sama region 1 Medan.

lanjut... ini adalah yang terkonyol! jadi assignment ini bikin aku kaget karena bisa-bisanya ginian masuk jadi bahan penilaian hahahaha. peserta diminta untuk berakting, berdrama, dengan tujuan di sini bagaimana kita menunjukkan kepedulian dan rasa empati terhadap sesama, karena ini sangat penting di dalam service. dan kali ini tugasnya per-region masing-masing, di sini chemistry aku, mas Taufiq, dan pak Hartadi benar-benar diuji. jadi masing-masing region dikasih tema yang beda-beda, yang sistemnya cabut kayak arisan gitu, dan kita kebagian tema yang clue-nya begini: "haduh! depan kantor banjir! gimana nih gak bisa pulang!"
namanya kami anak daerah mana pernah ngerasain kantornya kebanjiran, mungkin yang di Jakarta iya, hahahaha, panik banget. masing-masing peserta dikasih waktu cuma lima menit buat nyusun scriptnya kemudian langsung dipraktekin. yang bikin aku tertekan adalah aku gak pernah main teater, gak ada bakat, gak ada basic, gak bisa drama-dramaan gitu.
jadi kita bikin skenarionya mas Taufiq adalah si yang kebanjiran, aku adalah penolong, dan pak Hartadi adalah orang ketiga yang juga membantu aku yang menolong mas Taufiq. mas Taufiq yang berangkat kerja pake motor ke kantor gak bisa pulang karena di depan banjir hampir selutut, aku adalah yang biasa ke kantor naik kereta, kami bikin lah seakan kantor kami itu di seberangnya stasiun kereta karena kami terinspirasi dari letak hotel kami yang di seberangnya adalah stasiun kereta hahahaha. terus aku ajak mas Taufiq untuk pulang bareng naik kereta, ceritanya dia aku bayarin juga ongkos keretanya, terus mas Taufiq ngeluh lagi gimana jalan ke stasiunnya katanya dia gak mau nyeker, emang rese banget nih si Taufiq, terus ada pak Hartadi nyamperin kita yang lagi ribet sendiri, terus pak Hartadi nawarin kita pake sepatu boot dia, katanya dia punya tiga stok di pos jadi dua bisa buat dipinjemin ke aku dan mas Taufiq, udah deh, selesai ceritanya, kelar! dan apa yang konyol dari assignment ini? nilai kami 99! tertinggi dari semua region, kok bisa? kami ngakak banget sampai berair mata. soalnya yang aku liat juga para penilai kayak terhibur gitu mereka ketawa dong pas kami lagi tampil, gak nyangka. aku sih mikirnya karena ini pertama di dalam hidupku dan dalam keadaan aku mau ngasih yang terbaik jadi ya udahlah aku harus lepas aku harus PD. tapi di foto kok kayak gak terlalu heboh ya ekspresinya. 🙃

sayangnya cuma satu foto ini yang ada hahahaha masih ngakak

setelah para peserta berhasil ngerasain jadi artis sinetron, dilanjutkan dengan assignment yang lebih mengarah ke games. jadi kami akan melalui lima games, apabila berhasil dilalui kami berhak untuk menjawab satu pertanyaan yang berkaitan dengan produk, biaya-biaya, serta ketentuan yang melekat pada produk tersebut. yang mana yang paling banyak berhasil menjawab pertanyaan maka dia adalah pemenangnya. jadi games yang harus dilalui tidak perlu berurutan, yang mana yang mau dijalankan pertama bebas, yang penting ketika sudah menyelesaikan satu games bakal dibuka kesempatan untuk jawab satu pertanyaan. ini seru banget sih, satu ruangan heboh, semuanya antusias, semuanya ceria, dan di sini kami satu kelompok sama region 5 Semarang.

setelah keringatan karena seru-seruan main games, tibalah saat yang paling menegangkan, yaitu ujian roleplay.
sebelumnya buat yang belum tau roleplay, roleplay adalah simulasi pelayanan, atau bagaimana standart kita memberikan kualitas pelayanan kepada nasabah, dinilai di dalam roleplay ini. cara kita menyapa, memperkenalkan diri, menanyakan kebutuhan nasabah, menggali kebutuhan nasabah, memenuhi kebutuhan nasabah, dan menjual produk kita sampai akhirnya nasabah setuju untuk membeli produk kita.

sumpah gugup banget, untuk assignment-assignment sebelumnnya aku enjoy, menantang tapi menyenangkan, yang sebelum-sebelumnya kebanyakan adalah sesuatu yang baru buat aku. tapi untuk roleplay, aku sudah sangat sering, yang berbeda adalah di sini untuk berkompetisi, dan yang menjadi penilai adalah direksi dan department head. pak Anton adalah penilai untuk CS, ibu Rosma sebagai penilai teller. terus yang jadi nasabahnya adalah teman-teman dari vendor yang udah menantang kita selama dua hari. bayangin kita lagi roleplay di kantor sendiri terus yang nonton sekelas teman-teman dan area manager aja gugup, apalagi direksi, mana ceritanya lagi lomba, triple-triple gugup. terus kita gak tau kita di urutan ke berapa, tinggal nunggu giliran dipanggil, temen-temen yang udah selesai di-roleplay ditaroh di ruangan terpisah. selama nunggu pun aku gak belajar karena udah gak karuan, aku cuma bisa bercanda sama temen-temen lain yang juga pada lagi stress nunggu giliran.
akhirnya kita dipanggil di urutan ke-lima, cukup di tengah-tengah, GUGUP BANGET ASLI, GUGUP! pas masuk ruangan, itu rasanya kayak jurit malam gak sih, soalnya yang kita itu akrab selama masa kompetisi tiba-tiba pas masuk ruangan roleplay itu kayak semuanya lagi acting gak ngenalin kita gitu, benar-benar mencekam.
pas masuk ruangan yang udah dibikin kayak suasanya banking hall, yang membuat aku tercengang adalah, "ha? mana meja CS-nya? ya Allah! kenapa meja bundar dan kursi kafe? astagfirullah meja CS-nya dibikin kayak meja di digital branch!", jadi di digital branch itu meja CS-nya gak berupa konter/loket gitu, CS-nya fleksibel dan jalan-jalan, gak tetap di tempat. kekagetan itu lah yang bikin aku down, aku gagal mengontrol rasa gugupku pada saat itu.
kemudian tibalah saatnya roleplay, masuklah nasabah pertama, dia mau ke teller katanya mau penarikan. udah tuh. terus masuk lagi nasabah kedua, pasangan suami istri, nah ini katanya mau transaksi mencairkan deposito, dan karena pak Hartadi juga gugupnya gak kebendung, dia kasih nomor antrian teller padahal seharusnya pencairan deposito itu diarahkan untuk ke CS, akupun mendadak gila hahahaha. akhirnya aku turun dari kursi, menghampiri pasangan suami istri tersebut dan menginformasikan kalo security salah menginformasikan bahwa untuk pencairan deposito itu transaksinya di CS. merekapun menyambutku dengan ketus "lah gimana ini? jadi ke CS atau ke teller sih?" tahan Rizqa.. ini adalah gertakan yang sering kamu terima, kontrol.. tetap tenang..
gagal, aku ambyar.
sesampainya mereka berdua di konter CS, akhirnya aku kembali mengkonfirmasi transaksi yang akan dilakukan nasabah, yaitu mencairkan dana depositonya dengan nominal 100 juta, rekeningnya atas nama si suami. pas aku menghampiri mereka yang tadi lagi ngantri untuk ke konter teller, aku sempat kenalan dulu. yang berperan ini adalah pak Ferry, dari hari pertama perkenalan ya dia adalah seorang Ferry, tapi pas aku nanya dia sebagai nasabah, namanya jadi Eri, aku yakin dan gak salah denger dia namanya Eri, dan di buku tabungan yang dia bawa juga namanya Eri, tapi di KTP, KTP nya adalah atas nama Eri dan bukan Ferry, tapi yang datang adalah si Ferry menjadi Eri, bingung gak sih?!! di sini aku kembali dibikin pusing, ini kan roleplay ya, apakah dia berpura-pura menjadi Eri? ataukah dia memang sedang memerankan sosok Eri? ngerti gak maksudku? dan tindakan yang aku ambil adalah aku benar-benar menganggap dia Eri. oke, dia adalah Eri, bukan seorang Ferry yang membawa KTP Eri, Ferry saat ini sedang berperan menjadi Eri. pusing! terus selama aku pelayanan sebagai CS, aku tanya dulu kenapa nasabah mencairkan depositonya, "mohon maaf sebelumnya pak kalau boleh tau depositonya dicairkan untuk keperluan apa ya pak? barangkali ada solusi lain agar bapak tidak perlu mencairkan depositonya supaya aset bapak tetap terjaga.", yang aku tau seperti ini lah jalannya bisnis dalam perbankan. terus kata nasabahnya "saya mau bayar arisan." hmmm arisan 100 juta? aku langsung beranggapan nasabah ini adalah orang kaya, jadi langsung aku tawarkan alternatif agar depositonya tidak perlu dicairkan yaitu pinjaman dengan menjadikan depositonya sebagai jaminan. setelah aku jelaskan mengenai penawaran tersebut, nasabahnya bilang gak minat, tetap mau dicairin, akhirnya gugur sudah kewajibanku untuk menawarkan alternatif lain, tetap aku lanjutkan untuk pencairan depositonya. terus nasabahnya bilang dia lupa pin ATMnya, aku bantu untuk dia reissue pin.
di tengah aku lagi menjalankan transaksi si nasabah, tiba-tiba si Ferry yang memerankan Eri ini ngomong sama istrinya "loh, itu si Eri, kok dia ada di sini?" DEG! aku langsung melirik ke arah teller, karena posisinya orang yang diomongin tadi lagi transaksi di teller sama mas Taufiq. itu kan Eri? Eri yang ada di KTP, aku mengenalinya dari foto di KTP. dan aku denger percakapan dia sama mas Taufiq, si Eri yang asli ini dia bilang gak bawa KTP padahal mau transaksi penarikan di teller, aku langsung buyar, ini kan KTP Eri lagi di tanganku lagi ku pegang!! ya Allah bantulah hamba, hamba kebingungan ya Allah, ini maksudnya apa, ya Allah? apakah aku ini sedang menjalankan transaksi terlarang di mana nasabah yang datang ini adalah bukan orangnya? hampir menangis di tempat.
akhirnya aku biarkan roleplay ini mengalir apa adanya, alias udah terlanjur menganggap dia adalah benar-benar Eri, kalo di tengah-tengah dia aku suruh pulang karena bukan orangnya kan aneh, jadi yaudahlah, pasrah. dan yang nyebelin juga si nasabah ini grasa-grusu, kakinya gak bisa diam, jari tangannya pletak-pletok di meja, kayak orang gelisah buru-buru gitu, terus istrinya dengan ketus bilang "masih lama ya mba?! suami saya udah ditunggu di kantornya, nanti kalo suami saya dipecat gimana?" wah.. paling bisa si mbaknya, aku lupa aku jawab apa, saking gak konsennya aku lupa banget.
akhirnya berakhirlah roleplay, keluar ruangan rasanya lemes banget, mana pemandangan di luar itu kolam renang, pengen nyebur.