30 Days Writing Challenge (Day 21-30)

Day 21 : write about love
setiap ada pertanyaan "apa itu cinta?", aku selalu gak tau, karena mendefinisikan atau mendeskripsikan cinta itu bagi aku susah banget, sebstrak dan seluas itu. dah lah ya, skip untuk hari ini, aku udah stuck dan gak bisa mikir lagi soal si cinta.

Day 22 : write about today
hari ini hari Selasa, tanggal 26 Januari 2021. hari kerja dong. jam kerjaku selama pademi ini dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, jam pelayanan dimulai jam 8.30 sampai jam 2 siang. apa aku pernah pulang tepat jam 5? tentu saja tidak! kayaknya udah nasib frontliner, soalnya kalo aku liat-liat divisi lain banyak kok yang jam 5 ruangannya udah kosong dan gelap. oh iya, cerita hari ini karena kita menuju merger tanggal 1 Februari nanti, sign Mandiri Syariah di konter teller dilepas. segala macam yang bertuliskan/ berlogo Mandiri Syariah disingkirkan. jujur, walaupun aku baru tiga tahun kerja di BSM, ternyata ada sedihnya juga. kayak kenapa sih harus pake merger? udah PW banget sama BSM. padahal gak banyak yang berubah, istilahnya cuma nama sama logo yang berubah. terus nambah fasilitas yang gak dipunya BSM sebelumnya, dilengkapi oleh produk andalan BNIS dan BRIS. sistem yang dipake juga sistemnya BSM, aku jadi gak perlu belajar tinggal melanjutkan yang udah tersedia. terus kenapa sedih?
hari ini adalah H+1 gajian, dan mobile banking error, udah sejak kemaren. pusing dan ngos-ngosan banget kena komplain seharian, wajib minta maaf plus menenangkan nasabah. gak bisa daftar user mbanking baru, gak bisa transaksi, benar-benar lumpuh. wajar sih kena komplain, nasabah gak mau tau lah soal error, mereka kan pengguna, pasti punya ekspektasi sendiri terhadap pelayanan termasuk layanan mbaking.

Day 23 : a letter to someone, anyone
gak ada pesan buat siapa-siapa, terkhusus hari ini lagi letih banget dan cuma pengen rebahan sepulang kerja. maaf ya karena aku gagal untuk challenge hari ini.

Day 24 : write about a lesson you've learned
ini sederhana sekali.
jika kamu mempersulit urusan orang lain, maka kamu juga akan dipersulit, pun sebaliknya. ini mungkin setara maknanya dengan "treat others the way you want to be treated.", betapa pentingnya menjadi orang baik.

Day 25 : something inspired of the 11th image on your phone
kebetulan banget foto ke sebelas di galeri hape aku foto ini, gak ada inspirasi apa-apa, cuma foto rame-rame yang momennya sangat aku rindukan.
jadi itu adalah foto pas family gathering milad BSM ke-19 di transtudio mini, yang mana aku masuk di rombongan teman-teman sepelatihanku alias BSP (Banking Staff Program) batch 118 yang diadakan di banjarmasin. untuk kesekian kalinya aku bilang kalo aku sedih banget ingat postingan tentang BSP aku di blog ini yang kehapus gak sengaja. asli, padahal udah tersusun rapi banget ceritanya udah detail banget menurut aku, dan males mau nulis ulang. mungkin nanti akan aku bikin postingan tapi khusus upload foto-fotonya aja.

Day 26 : your school 
tempat belajar pertama yang aku injak adalah TK Aisyiah Bustanul Athfal, waktu itu aku langsung TK besar, jadi aku TK cuma satu tahun.
TK ku ini tepat di belakang SD Muhammadiyah 8-10 yang juga menjadi tempatku bersekolah dasar. alasan abahku memilihkan sekolah ini karena dekat rumah, cuma jalan kaki ke samping terus sampai. dan di sini adalah SD Islam, harapanku nanti kalau punya anak mau aku sekolahkan di sini juga. terlepas dari tempat ini merupakan lingkungan elit karena isinya anak orang kaya kecuali aku, aku yakin buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
selanjutnya untuk SMP yaitu di SMPN 1 Banjarmasin, abahku sebagai yang mengambil kuasa dalam memilihkan sekolah untuk anak, beliau bersikeras untuk aku bisa memasuki sekolah yang bagus, atau dulu istilahnya "sekolah favorit". jadi aku dituntut untuk punya nilai yang tinggi setidaknya nilai ujian nasional karena ini sebagai penentu aku bisa memilih sekolah yang bagus, dan alhamdulillah aku berhasil. masa SMP aku terbilang biasa aja, karena aku mikirnya juga waktu itu masih bocah yang gak ngerti apa-apa karena telat banget baru datang bulan pas udah kelas tiga. jadi selama tiga tahun sekolah berjalan seperti tidak begitu memiliki harsat terhadap lawan jenis, sumpah aku sebocah itu.
memasuki SMA, waktu itu awalnya aku pilih smasa. tapi karena dulu ceritanya smasa ini adalah rintisan sekolah bertaraf internasional a.k.a RSBI, jadi masuknya harus pake tes, bukan berdasarkan nilai ujian. ya ikutlah aku dengan tes tersebut, ternyata aku gak lolos. sedih sih, karena aku merasa mengecewakan abah, padahal beliaunya santai aja kan masih ada sekolah favorit lainnya. yang aku tau waktu SMP itu sekolah favorit ada smasa, smada, smaga, dan smaven. nah abahku nawarin udahlah smada aja, karena aku bosan sama mulawarman aku sempat pengen ke smaga (SMAN 3 di veteran), terus kata abah "ngapain? jauh.". akhirnya udah jelas lah pilihanku jatuh ke smada, alhamdulillah nilai ujianku mencukupi.
selama tiga tahun bersekolah di SMA, gak ada hari yang aku lewati itu flat. benar-benar menyenangkan, asik, riuh, receh, konyol, gak penting, gak bermutu. bedanya dulu itu gak ada sosial media kayak instagram atau tik tok sebagai wadah menyimpan kenangan kayak anak SMA sekarang.
karena dulu aku pacarannya sama kakak kelas terus dia lulus duluan, untuk kisah kasih di sekolahnya gak begitu lama bisa aku rasain, tapi gak apa-apa banget dong. dulu walaupun punya pacar, alhamdulillah ada aja cowok lain yang deketin, terus banyak cerita lucu dan bikin ngakak kalo diingat tentang cowok-cowok yang dulu deketin hahahaha, padahal seungguhnya dulu aku buluk dan gak terawat.
masa SMA-ku juga semakin berwarna karena aku masuk di keanggotaan MPK OSIS, dan otomatis menjadi aktif di berbagai kegiatan sekolah terutama acara penting seperti hari ulang tahun sekolah, perpisahan kakak-kakak kelas 3, atau masa orientasi siswa baru. waktu angkatan kami jadi pengurus inti, aku dapat posisi sebagai sekretaris MPK. untuk squad teraneh, terlucu, ter-apaan sih, jatuh kepada teman-teman di MPK OSIS, nama angkatan kami adalah angkatan Autis, dasar bocil, ada kepanjangannya tapi aku lupa, dark banget kan. 😑

Day 27 : someone who inspires me
aku gak mikir ada orang yang benar-benar menginspirasi aku secara signifikan gitu. atau mungkin belum nemu aja? iya kayaknya, aku belum nemu. aku belum nemuin orang yang bikin aku kayak "nah, aku benar-benar terinspirasi, termotivasi. aku harus jadi orang yang kayak dia nih, aku banget nih." belum ada. mungkin ini karena keterbatasan wawasanku juga. aku gak hobi baca buku atau surat kabar atau majalah, aku gak hobi nonton film, jadi aku kayak gak bisa banyak ambil contoh gitu ngerti gak hahahaha. aku cukup belajar dari keseharian aja. jalan hidupku benar-benar semengalir itu, gak ada ambisi atau target, gak passionate, keinginan untuk jadi orang sukses atau pengen jadi orang kaya itu kayak gak ada. tapi aku yakin bismillah masa depanku cerah-cerah aja, aamiin. aku juga mau hidup yang biasa-biasa aja asalkan tentram, sehat, dan bahagia. jadi aku gak begitu mematok dan cari-cari inspirasi.

Day 28 : write about loving someone
kebetulan banget hari ini masnya pulang ke Banjar, hubungan LDR yang menyenangkan, tapi tidak begitu menyenangkan, tapi cukup menyenangkan.
sekarang usia aku itu udah 25 u kno, setiap kali aku tap-tap bagian sebelah kanan layar hp aku untuk mantengin instagram story, yang ku temukan adalah orang-orang yang lagi ngasuh baby-nya yang lucu, atau potret para pasangan halal, atau ibu hamil. dan aku belum masuk ke golongan mereka, tentu saja ini merupakan godaan. tapi syukurnya aku tetap bisa bahagia dengan kehidupan percintaanku sekarang, walaupun belum halal dan dalam kodisi jarak jauh. aku mikirnya malah dalam kondisi sekarang ini lebih enak LDR. aku jadi gak begitu ada tuntutan untuk membahagiakan pasanganku, atau tuntutan untuk jalan/ngapel kalo weekend. aku bisa fokus sama diri sendiri dan kerjaanku, dan rencana kami bersama. kesulitannya cuma kalo aku mau kondangan aku pasti bingung mau nempel sama couple yang mana karena temen-temen kondangan bareng-ku rata-rata sama pasangannya masing-masing hahahaha. kesulitan lainnya adalah kangen.
aku sama masnya udah jalan lima tahun, walaupun kami gak punya tanggal jadian, yang jelas hubungan ini dimulai di tahun 2016. dan perasaan aku untuk dia kayak semakin hari semakin bertambah, gak ngerti. kalo ditanya soal jenuh kayaknya belum pernah ngerasain jenuh, lebih ke males. misalkan dia telpon terus akunya males, tapi itu bukan jenuh, gitu, karena nanti akunya nyariin.
dari awal aku memutuskan untuk meneruskan perasaan aku ke masnya, aku gak pernah main-main sama pilihanku. ada beberapa teman yang pernah nanya "emang sudah yakin sama si ini?" lha.. kalo gak yakin aku gak bakal bersedia sejauh ini, kalo gak yakin sekalipun aku udah jatuh terlalu dalam aku pasti akan berusaha keras berpaling untuk orang lain yang bisa bikin aku yakin.
topiknya gak nyambung sama challenge-nya tapi ya udah lah ya.

Day 29 : My goals for the future
hari ini tanggal 2 Februari, aku baru pulang dari makan malam sama masnya sepulang aku kerja. salah satu alasan aku pengen segera bersuami (bersuamikan dia ehe) adalah kalo pulang kerja dijemput, enak banget dalam keadaan capek kita tinggal duduk diboncengin. cuma itu doang. eh nggak itu doang.
jadi apa goals-ku? menikah. menikah bagi aku adalah gerbang utama masa depan. menikah dengan orang yang tepat akan menentukan nanti bagaimana aku dan pasangan seumur hidupku ini menjadi team yang solid dalam berumah tangga. membesarkan anak-anak kami, menjadikan mereka manusia yang baik dan benar. ketika anak-anak kami berhasil menjadi manusia yang baik dan benar maka tersisalah kami berdua menikmati hari tua. pokoknya menikah itu bagi aku adalah tentang segalanya. kehidupanku saat ini pasti akan berbeda dengan kehidupanku setelah menikah, kayak memasuki new chapter of life gitu dan kami berdua sebagai pemeran utamanya. maka dari itu aku berdoa kepada Allah, berikan hamba laki-laki terbaik dan satu-satunya juga yang terakhir, dan semoga itu masnya. aamiin.

Day 30 : write about what do you feel when you write
aku adalah manusia ter-gak jago public speaking, dan kalo ngomong pun aku suka kaku kecuali akrab. tapi ketika menulis, aku kayak lagi ngomong yang lancar kayak orang bener aja gitu. dan setelah aku baca ulang hasil tulisanku, bagus juga yha ternyata hahahaha. kalo nulis tuh aku lebih leluasa untuk mengungkapkan perasaanku. sama halnya kalo diminta mengutarakan kesan dan pesan, ketika ngomong aku kikuk, tapi pas ngucapinnya secara tertulis di chat bisa panjang banget. singkatnya itu sih.. sekian, terima kasih.

Comments

Popular Posts